Berita terbaru mengenai ekonomi Indonesia pasca-pandemi semakin menarik perhatian publik. Dampak dari pandemi COVID-19 telah terasa cukup dalam bagi perekonomian Indonesia. Namun, seiring dengan upaya pemulihan yang dilakukan, berbagai perkembangan menarik pun mulai terjadi.
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,5 persen pada tahun 2021. Meskipun angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target sebelumnya, namun hal ini dianggap sebagai langkah positif dalam proses pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Salah satu sektor yang menjadi fokus dalam pemulihan ekonomi Indonesia adalah sektor pariwisata. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pariwisata mengalami kontraksi sebesar 60 persen pada tahun 2020. Namun, dengan adanya program vaksinasi massal dan protokol kesehatan yang ketat, sektor pariwisata diharapkan dapat pulih kembali.
Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus ekonomi untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi. Hal ini termasuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah mengalokasikan dana sebesar Rp 699,43 triliun untuk mendukung sektor-sektor terdampak.
Meskipun demikian, ekonom senior Bank Dunia, Ralph van Doorn, mengingatkan pentingnya untuk tetap waspada terhadap risiko-risiko yang masih ada dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Salah satu risiko tersebut adalah fluktuasi nilai tukar mata uang dan ketidakpastian pasar global.
Dengan berbagai upaya dan kebijakan yang telah dilakukan, harapan untuk pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi semakin terbuka lebar. Namun, peran serta semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, tetap diperlukan untuk menjaga keberlangsungan pemulihan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik.